Senin, 24 November 2014

SEJARAH BERDIRINYA PONPES ASSTRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATI

Desa Garuwan Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati JawaTengah

Serta sebagian perjalanan hidup
Mbah M. Fatkhur Rohman Thoyib
Sejarah berdirinya Ponpes Asstresiyah Darul Ubudiyah Sejati, berdiri pada tahun 2000 M didesa Garuwan kecamatan Juwana, Pati-Jawa Tengah yang didirikan oleh beliau Mbah Yai Fatkhur Rohman Thoyib ( Mbah Sarimbit) atas perintah gurunya Al Alamah Al Waro’ Azzaahid Al arif –billah Al Kamil Khadrotus Syaikh Mbah Ahmad Fadlil, pendiri Ponpes As Sa’adah desa Asempapan kecamatan Trangkil kabupaten Pati- Jawa Tengah, serta saran dari guru beliau yang lain.
Ponpes Asstresiyah Darul Ubudiyah Sejati bisa berdiri, tak lepas (lain) hanya dari barokahnya para guru:
1. Mbah Ahmad Fadlil
2. Mbah Muhaiminan Gunardo
 3. Mbah Abdul Wakhid Dahlan
juga dari guru yang lain serta dari barokahnya para wali dan leluhur juga syafa’at Rosullillah SAW bi idnillah wa ridloillah.  Semoga bisa bermanfa’at istiqomah barokah fiddunya khattal akhiroh bagi kita semua. Amiin.  Sebagian perjalanan Mbah Yai M. Fatkhur Rohman Thoyib (Mbah Sarimbit). Beliau dilahirkan didesa terpencil, desa Garuwan-Juwana, Pati-Jawa Tengah, pada 16 Juli 1973 dari kalangan keluarga petani biasa serta pas-pasan dari bapak Sastro Supadi bin Wiro Wakiman bin Suro dengan ibu Saini binti Sanah binti Thoyib. Pada waktu beliau berumur kurang lebih 14 tahun (tahun 1987),  beliau nyantri di Ponpes
Assa’adah desa Asempapan Trangkil, Pati-Jawa Tengah yang diasuh oleh Assyaikh Al Alamah Al Mukarom Al Waro’ Azzahid Al Arif  Billah Mbah Ahmad Fadlil. Karena  orang tua serta ekonomi yang tidak mendukung, akhirnya  beliau selalu tirakat dengan menyedikitkan makan , pakaian pun jarang salin, jika malam datang selalu mencari ikan di kalen (tempat pembuangan air wudlu) bahkan tak sungkan-sungkan  kalen dekat kakus )WC) demi mendapatkan ikan, untuk makan beliau ngirit nasi loyang (karak atau nasi bekas yang sudah di keringkan), sewaktu beliau belajar dipondok pesantren selalu memanfa’atkan waktu untuk belajar serta wiridan. Tidak ada waktu untuk nganggur atau jagong apalagi untuk guyonan.  Jika berbicara pada teman sepondok tidak perduli gede cilik (besar kecil) beliau selalu menggunakan boso kromo (Jawa). Terhadap sang guru, beliau to’atan wa sami’an, selalu tawaduk  nurut serta berusaha menyenangkan hati guru semaksimal mungkin, tak pernah menunda perintah guru apalagi sampai menolaknya, dihati hanya ada sang guru dan beliau selalu disiplin, tidak pernah melanggar peraturan pondok. Karena ekonomi tidak mendukung, akhirnya beliau hanya kuat 2 bulan dipondok pesantren Assa’adah, yang ada hanya penyesalan di hati. Walaupun sudah tidak dipondok, beliau selalu robithoh kepada gurunya, dalam waktu sementara itu, beliau bekerja membantu kebutuhan orang tua.
Sewaktu beliau berusia 15 tahun (tahun 1988), beliau belajar ilmu fiqih dan      Alqur’an serta ilmu tasowuf  kepada Al Mukarom Al Alamah Al Waro’ Azzahid Al Kamil Al Arif Billah ahli assror, Mbah Ali Muhtar Kadilangu Trangkil Pati, serta belajar ilmu pengobatan, kebathinan, dzikir serta ilmu kanuragan. Mulai usia 15 tahun, beliau sudah biasa tirakat mutih serta pati geni, yang  dibimbing oleh Mbah Ali Muhtar sendiri. Beliau belajar serta berkhidmah dengan sungguh-sungguh sampai  Mbah Ali Muhtar  wafat 14 Ruwah 1997. Berarti beliau sudah berusia 24 tahun.
Pada waktu itu beliau sudah menikah, bahkan yang menikahkan beliau adalah gurunya sendiri yaitu Mbah Ali Muhtar di bulan Syuro.
Sewaktu beliau sudah berusia 22 tahun, 12 Maulud 1995 beliau belajar ilmu tashawuf ilmu Thoriqoh Syadziliyah dibawah bimbingan Khadrotus Syaikh Al Alamah Al Waro’ Azzaahid Al Kamil Al Arif Billah ahli Assror Mbah Muhaiminan Gunardo,
pengasuh Ponpes Bambu Runcing Parakan, Temanggung -Jawa Tengah. Sewaktu berusia 23 tahun / 1 syuro 1996 beliau melangsungkan pernikahan (tanpa mengenal pacaran) dengan seorang wanita yang dicintai serta disayang bernama Syarifah binti Sutarmin, yang dilahirkan pada 18 September 1979. Tiga tahun dari pernikahan tersebut, lahirlah seorang putri yang tersayang, yang diberi nama “Syamsul Ma’arif Al fatimah’ pada 15 juni 1999.
Setelah guru beliau wafat, Mbah Ali Muhtar, pada hari yang ke 40, maka beliau ditemui oleh Mbah Ali Muhtar,
1.     Disuruh mengambil kitab-kitab miliknya yang di bawa oleh bapak Paujan serta pada yang lainnya. Pada waktu itu beliau belum kenal pada bapak Paujan,  akirnya kitab milik Mbah Ali Muhtar yang dibawa oleh bapak Paujan diminta oleh beliau,
2.     Dipesan supaya meneruskan dzikirnya serta berkhidzmah kepada guru yang pertama yaitu Syaikh Ahmad Fadil Asempapan ”kamu akan berhasil” akhirnya beliau berkhidmah dan belajar ilmu dzikir, tashowuf, fiqih serta ilmu olah batin pada Mbah Ahmad Fadil Asempapan.
Mulai dari sinilah saat  berusia  24 tahun (tahun 1997) beliau dilatih untuk bertapa (uzlah), langsung dibimbing oleh Mbah Ahmad Fadil sendiri. Tempat-tempat yang sering untuk bertapa (uzlah/ kholwat) adalah puncak gunung Muria, puncak Morotopo , serta tempat lain Jawa Madura
sampai tahun 2003 dan beliau sudah berusia 30 tahun. Guru beliau Mbah Ahmad Fadhil dengan ikhlas mendidik, melatih, menggembleng serta memperjuangkan si murid agar murid memperoleh ridha dari Allah. Betapa berat perjuangan guru beliau (Mbah Ahmad Fadhil dan guru-guru beliau yang lain) serta beliau sendiri sampai kita semua, semoga diberi maghfiroh, salamah, rohmat, fadlol ridlo dari Allah serta syafa’at Rosulillah SAW, semoga kita dapat berkumpul dengan mereka dihari qiyamat nanti serta masuk surge  bighoiri khisab tanpa merasakan siksa neraka serta tidak mampir di neraka, Amiin Ya Robbal ‘Alamiin.
Disamping itu, beliau juga membiasakan kholwat ditempatnya para wali serta tempat keramat lainya dengan sendirian dari barokah guru beliau. Pada tahun 1997 beliau di suruh oleh Mbah Ahmad Fadhil supaya ikut  Bai’at thoriqohnya Mbah Abdullah Salam Kajen, yang pada waktu itu dibimbing oleh Mbah Rohmat Nuur, waktu itu beliau berusia 24 tahun,  pada tahun 1997 (berusia 24 tahun) beliau juga belajar  ilmu tashowuf  dan ilmu Thoriqoh Syathoriyah wa Syadziliyah yang dibimbing oleh Khadrotus Syaikh Al Alamah Al Waro’ Azzaahid Al Kamil Al Arif Billah ahli Asror Al Mursyid Simbah Abdul Wakhid Dahlan Al Mutamakin.
Di Jawa Tengah didaerah Pati, tepatnya di desa Garuwan kecamatan Juwana Thoriqoh Syathoriyah  diteruskan  serta dikembangkan oleh beliau Khadrotus Syaikh Simbah Muhammad Fatkhur  Rohman Thoyib (Mbah Sarimbit ) mulai tahun 2000. Beliau menerima ijazah Mutlaqoh Thoriqoh Syathoriyah wa Syadziliyah pada hari Rabu Kliwon bulan April tahun 1999 dari Khadrotus Syaikh Al Alamah Al Waro’ Azzahid Al Arif Billah Al Mursyid  Simbah Abdul Wakhid Dahlan  Al Mutamakin,  pendiri  Ponpes Darut Tauhid desa Trowolu kecamatan Ngaringan kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Beliau (Mbah M. Fatkhur Rohman Thoyib / Mbah Sarimbit) juga merima ijazah mutlaq atau kemursyidan Thoriqoh Al Mu’tabaroh Annahdliyah, Thoriqoh Syathoriyah dari Al Alamah ‘Azzahid Al Waro’ Al Arif  Billah Al Mursyid Simbah Abi Syifa’nufal  Abdullah bin Muhtadi  Bendakerep Cirebon pada hari yang sama tahun 2001.
    Di samping itu juga, beliau menerima ijazah Thoriqoh Syadziliyah dari Al Alamah Al waro’ Azzaahid Al Arif Billah Al Mursyid Khadrotus Syaikh Muhaiminan Gunardo, Ponpes Bambu Runcing  Parakan, Temanggung-Jawa Tengah  pada 12 Maulud 1995. Pada tahun 1999  beliau juga  belajar  Thoriqoh  Syadziliyah kepada Khadrotus Syaikh Al alamah Al Waro’ Azzahid Al Arif Billah Al Mursyid Simbah Ahmad Abdulkaq bin Dalhar, Watu Congol Muntilan-Magelang.
 Pada tahun 1997 beliau ikut bai’at  Thoriqoh Naqsabandiyah Kholidiyah Arwaniyah Di Kajen Pati-Jawa Tengah kepada Al Alamah Al Waro’ Azzahid Al Arif Billah Al Mursyid Simbah Abdullah Salam, lewat Al Mursyid Al Alamah Al Waro’ Azzahid Al Arif  Billah KH. Rohmat Nuur Kajen. Pada tahun 2001  bulan Maulud, beliau juga  menerima   ijazah  dzikir alawiyah dari   Al khabib Al Alamah Al Waro’ Azzaahid Al Mursyid Al Arif  Billah Habib Anis dari  Solo. Pada tahun yang sama beliau juga khotaman kitab hadits Bukhori kepada sang Habib. Pada tahun 2010 beliau juga menerima bai’at dari Al Alamah Al Waro’ Azzaahid Al Arif Billah Al Mursyid Thoriqoh Syathoriyah Simbah Mudzakir, Gubuk Sari-Kendal. Pada tahun  2012 beliau juga diberi ijazah Thoriqoh Syathoriyah wa Syadziliyah dari Al alamah Al Waro’ Azzahid Al Arif Billah Al Mursyid Simbah KH. Khasbullah Cilacap.
          Disamping itu juga beliau mengamalkan Thoriqoh Qodariyah wa Naqsabandiyah dari
Mranggen. Jama’ah yang sudah menerima ijazah Thoriqoh Syathoriyah dari beliau (Simbah M Fatkhurrohman Thoyib) mulai dari daerah sekitarnya, Pati sampai lain wilayah serta sampai ke wilayah luar Jawa bahkan sampai keluar negeri.

  




Label:

7 Komentar:

Pada 19 Januari 2017 pukul 18.13 , Blogger Dzikir Pengobat Qolbu mengatakan...

ada kontak yang bisa dihubungi?

 
Pada 4 Juli 2017 pukul 00.23 , Blogger Dzikir Pengobat Qolbu mengatakan...

Alhamdulillah saya bisa bersilaturhami pas tgl 24 juni 2017 lalu

 
Pada 14 Juli 2020 pukul 00.59 , Blogger Unknown mengatakan...

subhanalloh taala

 
Pada 3 September 2020 pukul 14.33 , Blogger Unknown mengatakan...

SEMOGA KAULO SAGET SEGERA SOWAN AAMIIN3X WASS WR WB H.JAMHARI LAMPUNG

 
Pada 3 September 2020 pukul 14.37 , Blogger Unknown mengatakan...

MUGI MUGI ALLAAH SWT MARINGI ANUGERAH PITULUNGAN KEBERKAHAN GESANG LAN PANJANG UMUR SEHAT WAL'AFIAT SOHO KEBERKAHAN ISTIQOMAH IBADAH LUMANTARAN PANJENENGAN NIPUN ROMO KYAI HAJI MBAH SARIMBIT ALFAATIHAH.... AAMIIN AAMIIN AAMIIN WASS.WR.WB.

 
Pada 25 April 2021 pukul 10.18 , Blogger Unknown mengatakan...

الحمدلله

 
Pada 14 Januari 2022 pukul 18.34 , Blogger Unknown mengatakan...

Jam2 berapa bisa sowan kyi kang?

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda